Minggu, 10 Februari 2013


Hidup Baru

Halaman demi halaman, terus menggantung dalam dering melodi rindu

Rindu akan angka- angka dengan orde 3, mungkin mendekati 4

Yang pada waktu dekat, telah habis masa waktunya

Aku ingin keluar dari eraman jiwa kecil ini

Dan pergi menyapa setiap bulan pada tiap planet di tatasurya


Satu, dua, tiga, waktu takkan bisa berhitung sendiri

Bahkan pasir pun tak akan bisa mengalir sendiri

Bukan seperti bunga mawar yang dapat mengembang sendiri

Lalu pergi dan menghianati durinya sendiri

Layaknya sang bulan yang telah pergi menghianati buminya sendiri

Meninggalkan bayangan merah biru kehijauannya sendiri


Aku ingin menulis syair baru, syair dimana hanya ada aku dan dia

Dia serta kamu, kamu dan aku dalam beberapa kisah lainnya

Dapatkah?

Akankah?

Tak cukupkah satu kalimat mengatakan aku rindu padamu?

Atau aku harus benar- benar membaca buku baru?

Dan menyimpan buku ini, sampai dihinggapi rayap lalu lenyap, begitukah?

Lenyap dalam kekosongan semata, itu yang kau mau?


Asal kau tau, aku telah membaca kurang lebih 2 buku setelahmu

Dan kemerahan ini benar- benar tak bisa aku hijaukan kembali

Aku tak peduli

Atas setiap kesia-siaan bait-bait penuh darah ini

Yang dalam nyatanya, hanya meninggalkan rasa asam manis

Dan tetap saja aku pun telah hinggap dalam lingkaran setan

Lingkaran setan, lingkaran kematian

Tak akan pernah bisa akan keluar

Tak akan pernah mau akan keluar

Salahku, ya

Salahku, ya

Salahku, ya

Ini semua memang hanya koar-koar semata

Dan kenapa

Kenapa?

Kenapa?!

Semua syair hanya tertuju padamu, pada akhirnya...

v-8, 22 okt 2012

2 komentar: