Hidup Baru
Halaman demi halaman,
terus menggantung dalam dering melodi rindu
Rindu akan angka-
angka dengan orde 3, mungkin mendekati 4
Yang pada waktu
dekat, telah habis masa waktunya
Aku ingin keluar dari
eraman jiwa kecil ini
Dan pergi menyapa
setiap bulan pada tiap planet di tatasurya
Satu, dua, tiga,
waktu takkan bisa berhitung sendiri
Bahkan pasir pun tak
akan bisa mengalir sendiri
Bukan seperti bunga
mawar yang dapat mengembang sendiri
Lalu pergi dan
menghianati durinya sendiri
Layaknya sang bulan yang
telah pergi menghianati buminya sendiri
Meninggalkan bayangan
merah biru kehijauannya sendiri
Aku ingin menulis
syair baru, syair dimana hanya ada aku dan dia
Dia serta kamu, kamu
dan aku dalam beberapa kisah lainnya
Dapatkah?
Akankah?
Tak cukupkah satu
kalimat mengatakan aku rindu padamu?
Atau aku harus benar-
benar membaca buku baru?
Dan menyimpan buku
ini, sampai dihinggapi rayap lalu lenyap, begitukah?
Lenyap dalam
kekosongan semata, itu yang kau mau?
Asal kau tau, aku
telah membaca kurang lebih 2 buku setelahmu
Dan kemerahan ini benar-
benar tak bisa aku hijaukan kembali
Aku tak peduli
Atas setiap
kesia-siaan bait-bait penuh darah ini
Yang dalam nyatanya,
hanya meninggalkan rasa asam manis
Dan tetap saja aku
pun telah hinggap dalam lingkaran setan
Lingkaran setan,
lingkaran kematian
Tak akan pernah bisa
akan keluar
Tak akan pernah mau
akan keluar
Salahku, ya
Salahku, ya
Salahku, ya
Ini semua memang
hanya koar-koar semata
Dan kenapa
Kenapa?
Kenapa?!
Semua syair hanya
tertuju padamu, pada akhirnya...
v-8, 22 okt 2012
lebiih dewasa dr yang dulu : )
BalasHapushaha thank you!!
BalasHapus